Haluannews Ekonomi – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyambut gembira rekor terbaru Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menembus level 8.600 pada perdagangan Rabu (26/11/2025). Kenaikan ini dipicu optimisme investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia yang semakin kuat.

Related Post
IHSG ditutup menguat hampir 1% atau 80,24 poin, mencapai 8.602,13 dengan nilai transaksi fantastis sebesar Rp 26,65 triliun. Kapitalisasi pasar pun ikut terkerek naik menjadi Rp 15.711 triliun. "Wah mantap lah, to the moon, to the moon," ujar Purbaya dengan antusias di Jakarta.

Menurut Purbaya, lonjakan IHSG ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap kebijakan pemerintah yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi. Proyek-proyek pembangunan yang mulai berjalan diyakini akan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Investor pasar modal itu forward-looking, mereka bisa menghitung potensi ke depan," jelas Purbaya. Ia menambahkan, meskipun ada saham-saham "gorengan" yang turut mendongkrak, secara keseluruhan kenaikan IHSG didorong oleh saham-saham perusahaan dengan fundamental yang solid.
Saham Bumi Resources (BUMI) menjadi yang paling aktif diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,38 triliun, melonjak 10,17% ke level 260. Sektor kesehatan dan energi memimpin penguatan, sementara sektor properti mengalami koreksi. Selain BUMI, saham-saham seperti Dian Swastatika Sentosa (DSSA), Capital Financial Indonesia (CASA), Telkom Indonesia (TLKM), dan Astra International (ASII) juga menjadi motor penggerak IHSG.
Meskipun IHSG mencetak rekor, investor asing tercatat melakukan net outflow sebesar Rp 394,9 miliar pada sesi pertama perdagangan. Saham-saham perbankan seperti BBRI dan BBCA menjadi yang paling banyak dilepas asing, sementara BUMI dan RAJA menjadi incaran utama.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar