Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus rela mengakhiri sesi perdagangan Kamis (27/11/2025) di teritori negatif, terperosok ke level 8.545. Padahal, di tengah tekanan pasar saham, nilai tukar Rupiah justru menunjukkan taringnya dengan penguatan tipis 0,12% ke Rp16.635 per Dolar AS.

Related Post
Aksi profit taking atau ambil untung disinyalir menjadi biang keladi pelemahan IHSG. Sentimen rebalancing indeks MSCI yang resmi berlaku hari ini memicu investor untuk merealisasikan keuntungan yang telah mereka raih sebelumnya. Kondisi ini menciptakan tekanan jual yang signifikan di pasar saham.

Susi Setiawati, Equity Analyst Haluannews.id, dalam program Closing Bell menjelaskan bahwa rebalancing MSCI memang kerap kali memicu volatilitas jangka pendek. "Investor cenderung memanfaatkan momentum ini untuk mengamankan profit, terutama pada saham-saham yang bobotnya berkurang dalam indeks," ujarnya.
Namun, Susi menambahkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia yang solid dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan masih menjadi daya tarik bagi investor jangka panjang. "Pelemahan ini bisa menjadi peluang bagi investor untuk mengakumulasi saham-saham berkualitas dengan harga yang lebih menarik," pungkasnya.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar