Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi pada perdagangan Rabu (22/10/2025), mengakhiri reli yang terjadi di awal pekan. Pada penutupan sesi pertama, indeks terpantau melemah 0,36% ke level 8.208,79.

Related Post
Aktivitas perdagangan menunjukkan 318 saham mengalami kenaikan, sementara 332 saham terkoreksi, dan 157 saham stagnan. Total nilai transaksi mencapai Rp 13,79 triliun dengan volume 16,13 miliar saham dalam 1,46 juta transaksi.

Pergerakan sektoral menunjukkan mayoritas sektor mengalami pelemahan, dengan sektor konsumer primer, properti, dan utilitas menjadi pengecualian. Sektor kesehatan, barang baku, dan energi mencatatkan koreksi yang paling signifikan. Tekanan pada IHSG terutama berasal dari saham-saham blue chip berkapitalisasi besar yang sebelumnya menjadi motor penggerak indeks.
Pelaku pasar saat ini menantikan pengumuman kebijakan suku bunga terbaru dari Bank Indonesia (BI). Konsensus pasar yang dihimpun oleh Haluannews.id menunjukkan ekspektasi bahwa BI akan kembali memangkas suku bunga acuan pada bulan Oktober ini.
Dari 13 lembaga/institusi yang disurvei, mayoritas atau sembilan lembaga memprediksi BI akan menurunkan suku bunga menjadi 4,50%. Sementara itu, empat institusi lainnya memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga pada level saat ini.
Pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI sebelumnya, Gubernur Perry Warjiyo menekankan bahwa pemangkasan suku bunga merupakan bagian dari upaya bersama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan tetap menjaga inflasi 2025 dan 2026 dalam kisaran target 2,5% plus minus 1% dan menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya.
Sebagai informasi, pada RDG BI tanggal 16-17 September 2025, BI telah memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,75%. Suku bunga deposit facility bahkan dipangkas lebih dalam sebesar 50 bps menjadi 4,75%, sementara suku bunga lending facility diturunkan 25 bps menjadi 5,50%. Sepanjang tahun 2025, BI telah melakukan pemangkasan suku bunga sebanyak lima kali, dengan total penurunan sebesar 125 bps dari level 6,00% pada Desember 2024 menjadi 4,75% saat ini.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar