Haluannews Ekonomi – PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) berhasil mengumpulkan dana segar signifikan sebesar Rp6,21 triliun melalui pelaksanaan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD II). Suntikan modal ini krusial untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan, menopang operasional harian, serta mengakselerasi rencana ekspansi bisnis jasa perawatan, perbaikan, dan overhaul pesawat terbang (MRO) yang ambisius.
Related Post
Direktur Utama GMFI, Andi Fahrurrozi, mengungkapkan bahwa salah satu pilar strategi pengembangan bisnis perusahaan adalah menjalin kemitraan strategis dengan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Kolaborasi ini bertujuan untuk mentransformasi kawasan aerocity Kertajati menjadi pusat perawatan aviasi terpadu yang dikenal sebagai Kertajati Aerospace Park, sebuah langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi geografis dan infrastruktur di Jawa Barat.
Tak hanya di dalam negeri, GMFI juga memancangkan ambisi global dengan merencanakan ekspansi layanan MRO ke kawasan Timur Tengah. Rencana operasional jangka panjang selama dua dekade di wilayah tersebut menegaskan komitmen GMFI untuk menjadi pemain MRO regional. Ekspansi ini juga merupakan bagian integral dari strategi penyehatan dan restrukturisasi yang tengah dijalankan oleh Garuda Indonesia Group.
Dengan suntikan modal dan visi ekspansi yang jelas, prospek bisnis MRO GMFI diyakini akan semakin cerah, meskipun tantangan di industri aviasi global tetap perlu diantisipasi. Berbagai strategi dan proyeksi ini sebelumnya telah dibahas lebih mendalam oleh Direktur Utama GMFI, Andi Fahrurrozi, dalam sebuah dialog eksklusif di program Closing Bell, Haluannews.id.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar