Garuda-Pelita Air Merger: Negosiasi Intensif, Keputusan Segera?

Garuda-Pelita Air Merger: Negosiasi Intensif, Keputusan Segera?

Haluannews Ekonomi – Kabar merger antara PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dan Pelita Air terus bergulir. Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia, Thomas Sugiarto Oentoro, menyatakan bahwa pembahasan intensif masih berlangsung dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dan PT Pertamina (Persero).

COLLABMEDIANET

Saat konferensi pers virtual, Thomas mengungkapkan bahwa kajian mendalam sedang dilakukan untuk melihat berbagai opsi terkait aksi korporasi ini. "Kami sedang menjalankan kajian dan melihat beberapa opsi. Detailnya belum bisa saya sampaikan, tapi prosesnya sedang berjalan," ujarnya, Kamis (27/11).

Garuda-Pelita Air Merger: Negosiasi Intensif, Keputusan Segera?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menegaskan komitmen untuk melanjutkan proses konsolidasi. Pertamina akan melaporkan perkembangan rencana merger kepada BPI Danantara untuk penilaian dan keputusan final. "Semua proses berjalan, kita laporkan ke Danantara untuk bisa ada penilaian sekaligus keputusan," kata Simon di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (10/11/2025).

Komunikasi antara Pertamina dan Garuda Indonesia telah terjalin sejak awal. Namun, prosesnya tetap mengikuti mekanisme yang ditetapkan, termasuk penilaian menyeluruh dari masing-masing pihak. "Pembicaraan sudah kita rintis, tapi tentunya mengikuti langkah-langkah yang sudah ada saat ini, termasuk penilaian-penilaian dari internal kita, penilaian dari internal Pelita Air, begitu juga ke Danantara untuk kemudian nanti finalisasinya," jelas Simon.

Rencana merger ini pertama kali diungkapkan oleh Simon dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI pada 11 September 2025. Langkah ini diambil untuk menjaga reputasi perusahaan dan memperkuat kepercayaan stakeholder melalui advokasi yang kuat dan komunikasi yang efektif.

Rumor merger Pelita Air dan Garuda Indonesia telah beredar sejak tahun lalu. Manajemen GIAA mengakui adanya rencana merger dengan anak usaha Pertamina tersebut. "Sehubungan dengan informasi terkait rencana merger antara Perseroan dan Pelita Air, dapat kami sampaikan bahwa terkait langkah penjajakan aksi korporasi tersebut saat ini masih dalam tahap diskusi awal dengan pihak-pihak terkait," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (9/1/2025).

Garuda Indonesia memandang bahwa aksi korporasi ini akan berdampak positif dan mendukung penuh rencana merger, yang akan dilandasi dengan kajian komprehensif dan prudent terhadap outlook bisnis dan kinerja Perseroan.

Mantan Menteri BUMN, Erick Thohir, sebelumnya menjelaskan bahwa penggabungan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan armada pesawat di Indonesia. "Ya kan memang kita konsolidasi. Karena Garuda itu kan memang akan jadi premium, Pelita premium ekonomi, dan tentu ada low cost. Nah ini memang integrasi ini harus terjadi. Dan memang kan jumlah pesawat kita nggak cukup," jelasnya pada 9 Januari 2025.

Editor: Rohman

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar