Kredit Macet Mengintai? Bankir Top Dunia Kirim Sinyal Bahaya!

Related Post
Kekhawatiran Dimon terbukti ketika saham bank regional AS anjlok setelah dua bank menengah menggugat untuk memulihkan pinjaman senilai US$160 juta. Meskipun nilainya relatif kecil, kejadian ini membuat investor sangat sensitif terhadap tanda-tanda tekanan baru, terutama di bank-bank berukuran menengah.

Pasar pendanaan antarbank juga menunjukkan tekanan, dengan suku bunga pinjaman antarbank mencapai level tertinggi dalam enam tahun terakhir. Bank-bank juga meminjam lebih dari US$15 miliar dari fasilitas repo tetap milik The Fed, angka tertinggi sejak awal pandemi COVID-19.
Perhatian investor juga tertuju pada pasar kredit swasta yang semakin berpengaruh. Muncul perdebatan mengenai risiko antara pelaku pasar kredit swasta dan bank, menyoroti hubungan yang semakin erat antara kedua sektor ini. Riset IMF menunjukkan bahwa bank-bank di AS dan Eropa telah menyalurkan sekitar US$4,5 triliun ke perusahaan kredit swasta, hedge fund, dan lembaga nonbank lainnya.
Selain itu, kerugian belum terealisasi di neraca bank-bank AS akibat kenaikan suku bunga jangka panjang masih menjadi perhatian. Meskipun sudah menurun, angka US$395 miliar membuat bank rentan jika lebih banyak pinjaman bermasalah muncul.
Kondisi ini memicu kecemasan di Wall Street bahwa segelintir kredit macet bisa menjadi sinyal awal masalah yang lebih besar. Investor kini waspada, mencari tanda-tanda masalah baru di pasar keuangan Amerika.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar