Haluannews Ekonomi – Bursa saham Indonesia kembali dihebohkan dengan kabar mengejutkan dari PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Febriany Eddy, Presiden Direktur dan CEO perusahaan tambang nikel raksasa ini, resmi mengundurkan diri. Hal ini dikonfirmasi Haluannews.id melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (24/4). Pengunduran diri tersebut efektif setelah surat pengunduran dirinya diterima pada 21 April 2025.
Related Post
Keputusan Febriany Eddy untuk meninggalkan INCO ternyata berkaitan dengan jabatan barunya sebagai Direktur di PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 yang melarang rangkap jabatan di BUMN. Anggaran Dasar INCO sendiri juga mengatur larangan menduduki jabatan direksi jika bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
Manajemen INCO memastikan bahwa kepergian Febriany Eddy tidak akan mengganggu operasional, keuangan, maupun kelangsungan bisnis perusahaan. BKI sendiri kini berperan penting sebagai induk operasional (Holding Operasional) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), sesuai dengan UU Nomor 1 Tahun 2025. Peralihan saham negara ke BKI, termasuk sejumlah BUMN, telah dilakukan pada 22 Maret 2025, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2025. Langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi BUMN untuk memperkuat daya saing dan sinergi antar perusahaan.
Kepergian CEO berpengalaman ini tentu menjadi sorotan pasar. Namun, manajemen INCO meyakinkan bahwa perusahaan tetap solid dan siap menghadapi tantangan ke depan. Langkah strategis ini mencerminkan dinamika pergerakan BUMN di Indonesia yang terus beradaptasi dengan perkembangan ekonomi dan regulasi terkini. Pasar menantikan siapa pengganti Febriany Eddy dan bagaimana strategi INCO selanjutnya dalam menghadapi persaingan global.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar