Haluannews Ekonomi – Kinerja keuangan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) menunjukkan penurunan signifikan. Laba bersih perusahaan pengelola kawasan wisata terpadu ini tercatat merosot tajam sebesar 41,6% hingga kuartal III tahun ini. Angka laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hanya mencapai Rp 58,6 miliar, jauh di bawah capaian periode yang sama tahun 2024 sebesar Rp 100,5 miliar.

Related Post
Penurunan laba ini sejalan dengan penurunan pendapatan perusahaan. Pendapatan PJAA hingga kuartal III tercatat sebesar Rp 798,5 miliar, atau turun 9,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 881,4 miliar.

Meskipun beban pokok pendapatan berhasil ditekan, namun kenaikan beban langsung serta beban umum dan administrasi turut membebani kinerja perusahaan. Laba usaha PJAA pun terkoreksi menjadi Rp 164,2 miliar dari sebelumnya Rp 238,3 miliar.
Total aset PJAA hingga akhir kuartal III 2024 juga mengalami penurunan menjadi Rp 3,43 triliun, dibandingkan posisi akhir tahun 2024 sebesar Rp 3,59 triliun. Penurunan kinerja ini menjadi perhatian investor dan analis pasar, yang menyoroti tantangan yang dihadapi PJAA dalam mempertahankan profitabilitas di tengah kondisi ekonomi yang dinamis.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar