Haluannews Ekonomi – Pasar keuangan Indonesia merespon positif pertumbuhan ekonomi kuartal III-2025 yang stabil di angka 5%. Direktur Panin Asset Management, Rudiyanto, menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang kuat untuk menarik investasi, termasuk dari investor asing, meskipun pertumbuhan PDB Indonesia masih di bawah Vietnam dan Malaysia.
Related Post
Rudiyanto mencatat bahwa investor asing belum secara signifikan masuk ke reksa dana dan Surat Berharga Negara (SBN), meskipun terjadi pembelian bersih (net buy) di pasar saham dalam sebulan terakhir. Kenaikan IHSG lebih didorong oleh harga saham yang murah dan perburuan emiten emas seiring lonjakan harga komoditas tersebut.
Di pasar SBN, investor asing masih melakukan penjualan bersih (net sell) yang cukup besar, yang berdampak pada pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS, yang berada di kisaran Rp16.700/USD.
Saat ini, banyak saham di bursa efek yang tergolong murah, terutama saham sektor emas dan sektor terkait Artificial Intelligence (AI), meskipun implementasi AI di Indonesia belum signifikan.
Rudiyanto melihat penurunan harga saham di bursa domestik sebagai peluang yang bisa dimanfaatkan oleh investor. Investor asing saat ini sedang berburu saham murah, terutama yang terkait dengan sektor emas dan teknologi AI yang sedang berkembang pesat secara global. Walaupun di Indonesia sendiri, implementasi AI masih belum terlalu terasa, namun antisipasi terhadap potensi pertumbuhan sektor ini di masa depan menjadi daya tarik tersendiri.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar