Haluannews Ekonomi – Jaringan bioskop terkemuka, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA), atau yang lebih dikenal dengan Cinema XXI, mengalami penurunan laba yang cukup signifikan pada kuartal III-2025. Laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp444,91 miliar, merosot 16,02% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Related Post
Meskipun laba mengalami penurunan, Cinema XXI berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 0,4% menjadi Rp4,3 triliun hingga September 2025. Penjualan tiket bioskop masih menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi mencapai Rp2,7 triliun atau 62% dari total pendapatan. Segmen makanan dan minuman juga menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 0,7% menjadi Rp1,4 triliun, menyumbang 34% dari pendapatan. Sementara itu, pendapatan dari platform digital melonjak 27,9% menjadi Rp104,5 miliar.
Direktur Utama Cinema XXI, Suryo Suherman, menjelaskan bahwa peningkatan kinerja pendapatan ini didorong oleh kenaikan rata-rata harga tiket dan peningkatan okupansi pada kelas bioskop premium. Selain itu, rata-rata belanja makanan dan minuman per penonton juga mengalami peningkatan.
"Dengan disiplin operasional dan inovasi berkelanjutan, kami berupaya untuk dapat menjaga kinerja hingga akhir tahun," ujar Suryo.
Namun, di sisi lain, total beban dan biaya operasi Cinema XXI juga mengalami kenaikan menjadi Rp3,62 triliun dari sebelumnya Rp3,52 triliun. Hal ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan laba perusahaan.
Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, Cinema XXI akan membagikan dividen interim sebesar Rp5 per lembar saham pada 28 November 2025. Suryo menjelaskan bahwa langkah ini merupakan komitmen perseroan dalam memberikan nilai berkelanjutan kepada pemegang saham, sambil tetap menjaga keseimbangan antara ekspansi dan profitabilitas.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar