Haluannews Ekonomi – PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) berhasil menekan kerugiannya pada semester I-2025. BUMN konstruksi ini mencatatkan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp2,14 triliun. Angka ini menunjukkan penurunan tipis sebesar 0,85% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan rugi sebesar Rp2,6 triliun.

Related Post
Berdasarkan laporan keuangan WSKT per 30 Juni 2025, pendapatan usaha perseroan mengalami penurunan sebesar 30,63% menjadi Rp3,1 triliun. Kontribusi terbesar pendapatan berasal dari jasa konstruksi sebesar Rp2,11 triliun, diikuti oleh pendapatan jalan tol sebesar Rp579,81 miliar.

Meskipun pendapatan menurun, Waskita juga berhasil menekan sejumlah beban. Beban pokok pendapatan turun signifikan sebesar 37,31% menjadi Rp2,44 triliun. Selain itu, total beban penjualan dan beban umum dan administrasi juga mengalami penurunan sebesar 5,37% menjadi Rp738,33 miliar. Kenaikan justru terjadi pada beban lain-lain yang melonjak 111,55% menjadi Rp426,81 miliar.
Dari sisi neraca, liabilitas perseroan tercatat menurun menjadi Rp68,30 triliun pada semester I-2025, dibandingkan dengan Rp69,27 triliun pada akhir tahun 2024. Liabilitas ini terdiri dari liabilitas jangka panjang sebesar Rp49,50 triliun dan liabilitas jangka pendek sebesar Rp18,8 triliun. Utang bank jangka panjang Waskita tercatat sebesar Rp33,17 triliun, sedikit menurun dari posisi akhir tahun 2024 sebesar Rp33,19 triliun. Utang terbesar berasal dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) sebesar Rp7,40 triliun, yang termasuk dalam perjanjian restrukturisasi induk.
Sementara itu, jumlah ekuitas Waskita menyusut menjadi Rp5,53 triliun pada semester I-2025 dari Rp7,88 triliun pada 31 Desember 2024. Total aset juga mengalami penurunan menjadi Rp73,83 triliun dari Rp77,16 triliun pada akhir tahun lalu. Penurunan rugi ini memberikan sedikit angin segar bagi Waskita di tengah upaya restrukturisasi yang sedang berjalan.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar