Haluannews Ekonomi – PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) menyambut positif langkah Bank Indonesia (BI) menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,25%. Direktur Risk, Compliance, and Legal Allo Bank, Ganda Raharja Rusli, menilai kebijakan ini sebagai angin segar bagi industri perbankan yang tengah berupaya mendorong pertumbuhan kredit.
Related Post
Ganda menjelaskan bahwa penurunan suku bunga acuan diharapkan dapat menjadi katalis positif bagi peningkatan pengajuan kredit. Allo Bank sendiri, kata dia, siap memfasilitasi kebutuhan tersebut. Namun, ia belum bisa memastikan kapan transmisi penurunan BI Rate akan sepenuhnya terefleksi pada Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) Allo Bank, apakah di kuartal III atau IV tahun ini.
Lebih lanjut, Ganda menyoroti pentingnya keseimbangan antara suku bunga kredit dan tabungan. Bank perlu mempertimbangkan ekspektasi nasabah terkait imbal hasil tabungan. Ia juga mengamati bahwa pasar cenderung merespons penurunan suku bunga acuan secara bertahap.
Selain SBDK, Allo Bank juga berencana menyesuaikan tingkat suku bunga deposito. Penyesuaian ini dilakukan seiring dengan pemangkasan Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjadi 4,00% untuk tabungan rupiah di bank umum pada bulan Mei lalu. Sebelumnya, Allo Bank sempat menaikkan suku bunga deposito hingga maksimal 7,5% per tahun untuk segmen ritel dengan tiering.
Ganda menegaskan bahwa penyesuaian suku bunga deposito akan mempertimbangkan dinamika permintaan dan penawaran. Penurunan suku bunga acuan mendorong bank untuk merespons dengan menurunkan suku bunga deposito agar suku bunga kredit tetap kompetitif.
Allo Bank, seperti bank digital lainnya, sebelumnya mempertahankan suku bunga deposito yang relatif tinggi untuk menarik Dana Pihak Ketiga (DPK) di tengah pertumbuhan DPK nasional yang melambat.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar