Haluannews Ekonomi – Serangan militer Israel ke Iran yang menyasar fasilitas nuklir dan pusat produksi rudal memicu gejolak di pasar saham global, termasuk Indonesia. Meski IHSG dibuka melemah 0,3% dan sempat terkoreksi hingga 35 poin ke level 7.168 pada perdagangan Jumat (13/6/2025), beberapa saham justru mengalami kenaikan signifikan. Sentimen geopolitik ini rupanya menjadi katalis bagi sektor energi dan komoditas, menarik minat investor untuk memburu saham-saham di sektor tersebut.

Related Post
Berdasarkan pantauan Haluannews.id hingga pukul 09.10 WIB, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memimpin kenaikan dengan peningkatan 3,16% ke posisi Rp 3.270 per saham. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) juga menunjukkan performa impresif, meroket 6,52% ke level Rp 272 per saham. Kenaikan serupa juga terlihat pada saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang naik 4,69% ke Rp 1.340 per saham, dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang menguat 3,5% ke level Rp 1.330 per saham. Melengkapi lima saham dengan kenaikan harian terbesar, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mencatatkan kenaikan 1,83% ke posisi Rp 2.230 per saham.

Kondisi serupa juga terlihat di pasar Asia-Pasifik. Indeks Nikkei 225 Jepang turun 1,28%, Topix turun 1,22%, Kospi Korea Selatan turun 0,83%, dan Kosdaq turun 1,82%. Sementara itu, S&P/ASX 200 Australia relatif stabil. Serangan Israel yang diberi kode operasi "Rising Lion" ini, menurut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, bertujuan mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir dan akan berlanjut beberapa hari ke depan. Pernyataan tersebut disampaikan melalui pesan video yang dirilis ke publik.
Nilai transaksi IHSG pagi ini mencapai Rp 929 miliar dengan volume 1,2 miliar saham dalam 77.184 kali transaksi. Dari total saham yang diperdagangkan, 191 saham mengalami penurunan, 166 saham naik, dan 201 saham stagnan. Peristiwa ini menunjukkan bagaimana sentimen geopolitik dapat secara signifikan mempengaruhi pergerakan pasar saham, menciptakan peluang dan risiko bagi investor.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar