Haluannews Ekonomi – Gejolak politik internasional kembali mengguncang pasar modal domestik. Serangan Israel ke Iran memicu aksi jual besar-besaran di Bursa Efek Indonesia (BEI), mengakibatkan IHSG ambles 46,2 poin atau 0,64% ke level 7.158,12 pada perdagangan Jumat (13/06/2025). Sentimen negatif tersebut membuat investor bergegas mengamankan portofolio, mengakibatkan kapitalisasi pasar anjlok hingga Rp 71,07 triliun menjadi Rp 12.502,88 triliun.

Related Post
Data Haluannews.id mencatat, nilai transaksi hingga jeda makan siang mencapai Rp 7,69 triliun, melibatkan 17 miliar saham dalam 837.704 kali transaksi. Kondisi ini menunjukkan tingginya aktivitas jual beli saham yang didominasi oleh aksi jual. Analis pasar memprediksi, dampak serangan Israel terhadap Iran ini masih akan berlanjut dan berpotensi menekan IHSG dalam beberapa sesi perdagangan mendatang. Ketidakpastian geopolitik selalu menjadi momok bagi investor, mengakibatkan fluktuasi pasar yang cukup signifikan.

Susi Setiawati, Equity Analyst Haluannews.id, dalam program Closing Bell Haluannews.id mengungkapkan kekhawatiran investor akan eskalasi konflik. Menurutnya, investor cenderung menghindari risiko (risk-off sentiment) di tengah ketidakpastian geopolitik yang meningkat. Kondisi ini mengakibatkan aliran dana asing berpotensi keluar dari pasar saham Indonesia. Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi otoritas pasar modal dan pemerintah untuk menjaga stabilitas pasar.
Peristiwa ini menjadi pengingat betapa rentannya pasar modal terhadap sentimen global. Investor perlu memiliki strategi pengelolaan portofolio yang tepat untuk meminimalisir risiko kerugian di tengah ketidakpastian geopolitik. Diversifikasi investasi dan analisis fundamental yang cermat menjadi kunci untuk menghadapi situasi seperti ini.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar