Haluannews Ekonomi – Tensi geopolitik antara Israel dan Iran kembali memanaskan pasar keuangan global. Serangan Israel ke Iran memicu reaksi negatif yang signifikan, mengakibatkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok tajam pada perdagangan sesi I Jumat (13/6). IHSG terpantau merosot ke level 7.189, sementara Rupiah melemah signifikan ke angka Rp 16.270 per dolar AS. Kondisi ini mengikuti tren negatif yang terjadi di bursa-bursa Asia.
Related Post
Gejolak di pasar saham domestik sejalan dengan sentimen investor global yang cenderung menghindari risiko. Ketidakpastian akibat eskalasi konflik di Timur Tengah menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap perekonomian global, khususnya pada harga komoditas energi. Ancaman terhadap pasokan minyak mentah global menjadi salah satu faktor utama yang mendorong investor untuk melakukan aksi jual besar-besaran.
Haluannews.id dalam program Squawk Box mewawancarai Tasya Pangestika, Equity Analyst Haluannews.id, untuk menganalisis pergerakan pasar yang dramatis ini. Dalam diskusi bersama Andi Shalini dan Savira Wardoyo, Tasya memberikan pandangan mendalam mengenai dampak jangka pendek dan panjang dari konflik Israel-Iran terhadap pasar modal Indonesia dan nilai tukar Rupiah. Analisis tersebut mencakup berbagai faktor, mulai dari sentimen investor hingga potensi dampak terhadap sektor-sektor ekonomi tertentu. Diskusi ini memberikan gambaran yang komprehensif bagi investor dan pelaku pasar untuk memahami situasi terkini dan mengantisipasi pergerakan pasar selanjutnya. Para pelaku pasar disarankan untuk mencermati perkembangan situasi geopolitik dan bersiap menghadapi potensi volatilitas yang lebih tinggi di hari-hari mendatang.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar