Haluannews Ekonomi – PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), bagian dari konglomerasi Salim Group, mengumumkan rencana pembelian kembali saham (buyback) senilai US$ 50 juta atau sekitar Rp 835 miliar (kurs Rp 16.700). Langkah berani ini diklaim sebagai komitmen perusahaan untuk memberikan nilai jangka panjang kepada pemegang saham. Rencana buyback ini akan dilaksanakan sesuai regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terbaru, merujuk surat No. 5-17/D.04/2025, dan akan dibiayai dari kas internal perusahaan.
Related Post
Presiden Direktur AMMN, Alexander Ramlie, menyatakan bahwa Dewan Direksi percaya diri terhadap fundamental perusahaan yang kuat dan prospek pertumbuhan jangka panjang yang menjanjikan. "Kami menilai, harga saham saat ini belum merefleksikan nilai sebenarnya dan potensi portofolio bisnis kami, khususnya deposit Elang, salah satu cadangan tembaga dan emas terbesar di dunia yang masih belum dikembangkan," ujar Ramlie dalam keterangan resmi, Jumat (2/5/2025).
Laporan JORC 2024 menunjukkan peningkatan signifikan cadangan bijih Elang, mencapai 2,5 miliar ton dengan kandungan 17,8 miliar pon tembaga dan 26,4 juta ons emas – peningkatan sekitar 80 kali lipat. AMMN berencana mengembangkan aset tersebut hingga tahap produksi dan mengimplementasikan strategi lain untuk menghasilkan keuntungan berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.
"Fokus kami tetap pada penciptaan nilai berkelanjutan melalui keunggulan operasional, praktik pertambangan yang bertanggung jawab, dan investasi strategis," tambah Ramlie. Langkah buyback ini pun menarik perhatian pasar, menimbulkan pertanyaan apakah ini murni strategi untuk meningkatkan nilai saham atau ada pertimbangan lain di baliknya. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap dampak jangka panjang dari strategi ini terhadap kinerja AMMN.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar