Haluannews Ekonomi – Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) ditutup merah membara pada perdagangan Rabu (4/6/2025), anjlok 8,27%. Sepanjang pekan lalu, saham emiten bank syariah terbesar di Indonesia ini bahkan telah terkoreksi hingga 15%. Fenomena ini terjadi pasca cum date dividen, periode terakhir pemegang saham berhak atas dividen.
Related Post
Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar, memberikan penjelasan terkait koreksi tajam tersebut. Ia menyatakan kinerja BSI tetap positif, namun mengakui koreksi tersebut dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro dan aksi profit taking. "Kondisi makro dan aksi profit taking memang dilakukan para investor. Wajar, ini bulan pembagian dividen, biasanya terjadi aksi profit taking," jelas Wisnu saat ditemui di Kantor Pusat BSI.
Wisnu menilai koreksi ini masih dalam batas wajar dan optimis saham BRIS akan segera pulih. Lebih lanjut, ia bahkan menyarankan ini sebagai waktu yang tepat untuk membeli saham BRIS. "Investasi itu biasa, kalau naik tinggi ada profit taking, kalau turun, it’s time to buy," tegasnya.
Pelemahan saham BRIS pasca cum date dividen diperburuk tren negatif saham perbankan Indonesia yang kompak melemah sejak awal pekan Juni. Penutupan perdagangan kemarin menempatkan BRIS di level Rp 2.550 per saham, dengan kapitalisasi pasar Rp 117,63 triliun. Apakah ini sinyal beli bagi investor? Perlu analisis lebih lanjut untuk menentukan langkah investasi selanjutnya.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar