Rupiah Tembus Rp 16.260/US$, Kesepakatan AS-China Jadi Kunci?

Rupiah Tembus Rp 16.260/US$, Kesepakatan AS-China Jadi Kunci?

Haluannews Ekonomi – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Rabu (11/6/2025), mencapai level Rp 16.260/US$. Penguatan ini terjadi setelah AS dan China mencapai kesepakatan kerangka kerja untuk mengurangi hambatan ekspor. Haluannews.id mencatat, penguatan rupiah ini terjadi di tengah penguatan indeks dolar AS (DXY) sebesar 0,02% ke angka 99,12. Dibandingkan penutupan perdagangan Selasa (10/6/2025) yang berada di level Rp 16.265/US$, rupiah hari ini menguat 0,03%.

COLLABMEDIANET

Kesepakatan antara AS dan China ini dinilai sebagai angin segar bagi pasar keuangan global. Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menyatakan bahwa kedua negara telah mencapai kesepakatan untuk melanjutkan gencatan senjata perdagangan yang disepakati sebelumnya di Jenewa. Kesepakatan ini mencakup penyelesaian pembatasan ekspor China terhadap mineral tanah jarang dan magnet, serta penghapusan beberapa pembatasan ekspor AS.

Rupiah Tembus Rp 16.260/US$, Kesepakatan AS-China Jadi Kunci?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Ray Attrill, kepala strategi valas di National Australia Bank, menilai pentingnya detail kesepakatan ini dan dampaknya terhadap kepercayaan antara Presiden Xi Jinping dan Presiden Trump. Meskipun demikian, Attrill menekankan bahwa masih terlalu dini untuk memastikan terwujudnya perjanjian perdagangan AS-China yang kuat dan berkelanjutan.

Sepanjang tahun ini, kekhawatiran investor terhadap kebijakan Presiden Trump yang dinilai tidak menentu telah menekan dolar AS. Dolar AS telah melemah lebih dari 8% sepanjang tahun ini. Ke depan, pasar akan mencermati laporan inflasi konsumen AS untuk melihat dampak tarif terhadap harga dan pengaruhnya terhadap kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed). The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada pekan depan, dengan prediksi dua kali pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin hingga akhir tahun.

Ke depannya, dinamika hubungan AS-China dan perkembangan data ekonomi makro akan tetap menjadi faktor penentu pergerakan nilai tukar rupiah. Perlu dipantau lebih lanjut apakah penguatan rupiah ini berkelanjutan atau hanya bersifat sementara.

Editor: Rohman

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar