Haluannews Ekonomi – Kejutan pagi ini! Rupiah kembali perkasa, menguat signifikan terhadap dolar AS di tengah pelemahan mata uang Paman Sam. Pada pembukaan perdagangan Rabu (25/6/2026), rupiah berhasil menembus level Rp 16.250/US$, menguat 0,58% dibandingkan penutupan sebelumnya. Kenaikan ini melanjutkan tren positif kemarin, di mana rupiah ditutup menguat 0,82% di level Rp 16.345/US$.
Related Post
Haluannews.id mencatat, penguatan rupiah sejalan dengan pelemahan indeks dolar AS (DXY) yang turun 0,02% ke angka 97,84 pada pukul 09:00 WIB. Penurunan ini melanjutkan tren pelemahan DXY yang cukup signifikan pada perdagangan sebelumnya, yakni sebesar 0,57% di level 97,85.
Analis menilai, pelemahan dolar AS ini didorong oleh pernyataan Gubernur The Fed, Jerome Powell, yang menegaskan bahwa pemangkasan suku bunga masih belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Powell masih menunggu kejelasan dampak ekonomi dari kebijakan tarif Presiden Trump.
Faktor lain yang turut berkontribusi adalah pengumuman gencatan senjata antara Israel dan Iran oleh Presiden Trump. Hal ini memicu sentimen risk-on di pasar, sehingga mengurangi permintaan terhadap dolar AS sebagai aset safe haven. Turunnya harga minyak dunia pasca-pengumuman gencatan senjata juga menjadi katalis positif bagi penguatan rupiah.
Meskipun demikian, pelaku pasar tetap diimbau untuk waspada terhadap ketidakpastian global yang masih membayangi. Penguatan rupiah yang terjadi saat ini perlu dipantau secara cermat, mengingat fluktuasi nilai tukar mata uang masih berpotensi terjadi.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar