Haluannews Ekonomi – Kejutan di pasar valuta asing! Rupiah hari ini, Jumat (12/09/2025), mengalami penguatan signifikan terhadap dolar Amerika Serikat (AS), mencapai 0,55% dan menyentuh level Rp 16.365/US$. Penguatan ini terpantau sejak awal perdagangan, di mana rupiah dibuka pada posisi Rp 16.400/US$ atau menguat 0,30%. Fenomena ini menarik perhatian pelaku pasar dan analis ekonomi.
Related Post
Menurut Ahmad Mikail Zaini, pengamat ekonomi Sucor Sekuritas, tren penguatan rupiah berpotensi berlanjut hingga akhir tahun. Ia melihat ekspektasi pemangkasan suku bunga agresif oleh The Fed sebagai faktor pendorong utama. "Sampai akhir tahun rupiah berpotensi terus menguat, karena The Fed akan memangkas bunga secara agresif," tegas Mikail.
Penguatan rupiah juga didorong oleh pelemahan indeks dolar AS pasca rilis data ekonomi AS terbaru. Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) mencatat kenaikan Indeks Harga Konsumen (CPI) sebesar 0,4% (month-on-month/mtm) pada Agustus, lebih tinggi dari 0,2% di Juli. Inflasi tahunan mencapai 2,9%.
Namun, yang menarik perhatian pasar justru lonjakan klaim tunjangan pengangguran. Angka tersebut meningkat 27.000 menjadi 263.000, level tertinggi dalam empat tahun terakhir. Hal ini memunculkan spekulasi bahwa The Fed akan lebih fokus pada ketenagakerjaan daripada inflasi.
Josh Jamner, analis strategi investasi senior ClearBridge Investments, menjelaskan, "Untuk pertama kalinya dalam waktu lama, rilis CPI justru tertutupi oleh data pengangguran. Lonjakan klaim tunjangan pengangguran menjadi sinyal bahwa The Fed akan tetap fokus pada mandat lapangan kerja."
Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed semakin memperkuat sentimen positif terhadap rupiah, menciptakan momentum apik bagi mata uang Garuda di tengah dinamika ekonomi global.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar