Haluannews Ekonomi – Pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed dan Bank Indonesia (BI) diproyeksikan menjadi angin segar bagi pasar keuangan Indonesia. Hal ini disampaikan Victor Teja, Chief Retail Officer Syailendra Capital, yang melihatnya sebagai katalis positif untuk meningkatkan daya tarik investasi di Tanah Air. Menurutnya, pasar obligasi, baik Surat Berharga Negara (SBN) maupun obligasi korporasi, berpotensi menjadi magnet bagi aliran dana asing.
Related Post
Teja menjelaskan, yield riil SBN Indonesia yang masih berada di kisaran 4% sangat menarik dibandingkan negara-negara emerging market lainnya. Keunggulan ini menjadi daya tarik utama bagi investor asing untuk mengalihkan dananya ke pasar obligasi domestik. Selain obligasi, sektor saham yang terkait dengan suku bunga, seperti perbankan, infrastruktur, dan konsumer, juga diprediksi akan mengalami peningkatan minat investasi. Emas pun turut dibidik sebagai instrumen investasi yang aman di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Lebih lanjut, Teja dalam wawancara di program Power Lunch Haluannews.id (Senin, 15/09/2025) mengungkapkan optimismenya terhadap prospek investasi di pasar keuangan Indonesia di tengah tren penurunan suku bunga. Ia melihat potensi besar bagi investor untuk meraih keuntungan di berbagai sektor. Analisis mendalam mengenai peluang dan risiko investasi di tengah kondisi pasar saat ini dapat disimak lebih lanjut dalam tayangan tersebut.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar