Haluannews Ekonomi – Menteri BUMN, Erick Thohir, mengungkap detail suntikan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 4,77 triliun kepada tiga BUMN. Hal ini disampaikannya seusai rapat dengan Komisi VI DPR. Dana tersebut, bukan untuk operasional, melainkan penugasan khusus.

Related Post
Erick menjelaskan, BUMN yang mendapatkan suntikan dana tersebut adalah PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI), dan PT Industri Kereta Api (INKA). KAI menerima Rp 1,8 triliun untuk pengadaan Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek, PELNI mendapat Rp 2,5 triliun untuk pembelian tiga kapal penumpang baru, sementara INKA mendapatkan Rp 473 miliar untuk pengembangan fasilitas pabrik produksi trainset KRL Jabodetabek.

"PMN ini adalah penugasan pemerintah, jadi koordinasinya tetap melalui Kementerian Keuangan, lalu disalurkan lewat Kementerian BUMN," tegas Erick. Ia menambahkan, untuk kebutuhan operasional dan investasi BUMN, kini dikelola oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). PMN yang bersifat penugasan ini, menurut Erick, berbeda dengan dana yang dikelola BPI Danantara.
Lebih lanjut, Erick menjelaskan bahwa suntikan dana untuk KAI bertujuan meningkatkan pelayanan publik di Jabodetabek. Sementara, suntikan dana untuk PELNI difokuskan pada peningkatan pelayanan dan menekan angka kecelakaan. Sedangkan untuk INKA, dana tersebut akan meningkatkan daya saing perusahaan dalam memenuhi permintaan pasar gerbong kereta kelas menengah.
Dengan demikian, pemberian PMN ini merupakan strategi pemerintah untuk meningkatkan kinerja BUMN dalam sektor transportasi dan memenuhi kebutuhan publik. Ketiga BUMN tersebut diharapkan mampu meningkatkan pelayanan dan efisiensi operasionalnya berkat suntikan dana ini.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar