Haluannews Ekonomi – Pandu Sjahrir, Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia, baru-baru ini bertemu dengan tokoh-tokoh penting dunia keuangan di sela-sela Milken Institute Global Conference di Los Angeles, Amerika Serikat. Pertemuan tersebut, yang berlangsung pada Senin (5/5/2025), menarik perhatian karena melibatkan mantan Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, dan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent. Dalam pertemuan tersebut, terungkap optimisme besar terhadap potensi investasi di Indonesia.

Related Post
Kedua pejabat AS tersebut sepakat bahwa peningkatan investasi dapat memperkuat hubungan bilateral antara Amerika Serikat dan Indonesia. Sektor-sektor strategis seperti ketahanan energi, hulu migas (upstream energy) dan kilang (refinery), serta infrastruktur digital, diidentifikasi sebagai area dengan potensi investasi yang signifikan. Pandu Sjahrir sendiri menyebut pertemuan ini sebagai momen krusial untuk membuka peluang investasi strategis dan mempererat hubungan kedua negara.

Selain bertemu dengan para tokoh penting tersebut, Pandu Sjahrir juga berpartisipasi sebagai pembicara dalam panel bertajuk "Investing in a Shifting Economic Climate: The Asia Pacific Outlook". Dalam kesempatan ini, ia turut didampingi oleh delegasi Indonesia yang terdiri dari Djamal Attamimi (Managing Director of Finance Danantara Indonesia), Lieng-Seng Wee (Managing Director of Risk and Sustainability Danantara Indonesia), dan Raline Shah (Staf Khusus Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital).
Milken Institute Global Conference 2025 sendiri mengangkat tema "Towards a Flourishing Future", menunjukkan fokus global pada pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Pertemuan dan partisipasi Danantara Indonesia dalam konferensi ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menarik investasi asing dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kehadiran Danantara Indonesia di panggung global ini mengindikasikan potensi besar Indonesia di mata investor internasional dan menjadi angin segar bagi pasar saham domestik.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar