Haluannews Ekonomi – Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, memberikan klarifikasi terkait 15 pesawat yang tak beroperasi. Bukan karena rusak parah, melainkan karena terhambat jadwal perawatan. Ke-15 pesawat, terdiri dari 14 pesawat Citilink dan 1 pesawat Garuda, ternyata masih terdaftar untuk perawatan di tahun depan.

Related Post
Wamildan menjelaskan dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (7/5), bahwa Garuda tengah berupaya mempercepat proses perawatan agar ke-15 pesawat tersebut dapat kembali beroperasi tahun ini. Ia membantah anggapan bahwa pesawat-pesawat tersebut di-grounded. "Jadi memang kalau mau dibilang di-grounded di 15 pesawat itu sebetulnya kurang pas. Memang antriannya masih di tahun depan," tegasnya.

Hal senada disampaikan Direktur Teknik Garuda Indonesia, Rahmat Hanafi. Ia menjelaskan bahwa keterlambatan perawatan disebabkan oleh kendala rantai pasok suku cadang yang tengah melanda industri penerbangan global. Proses heavy maintenance, termasuk penggantian suku cadang, membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya. Perawatan ini penting untuk memastikan keselamatan dan kelaikan terbang pesawat.
Meski menghadapi tantangan, Garuda Indonesia tetap optimistis. Sejak akhir 2024, perusahaan telah mendatangkan empat pesawat Boeing 737-800NG, dan dua lainnya akan beroperasi pada kuartal II 2025. Langkah ini sejalan dengan peningkatan permintaan dan pertumbuhan sektor pariwisata. Garuda berkomitmen untuk terus mengoptimalkan kapasitas produksi dan menyesuaikannya dengan pertumbuhan permintaan pasar.
Garuda Indonesia berupaya untuk menjaga kinerja usaha yang berkelanjutan di tengah tantangan global. Perusahaan terus berupaya untuk mengatasi kendala rantai pasok dan memastikan keselamatan operasional seluruh armadanya.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar