EcoReview – Pengamat Kebijakan Publik Jambi Dr. Noviardi Ferzi mengatakan publik pesimis melihat bongkar pasang kepala OPD dilingkup Pemerintah Provinsi yang dilakukan Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos, MH.
Menurutnya pelantikan kepala OPD Pemprov Jambi kemarin (21/6) tidak menjanjikan apa – apa lagi bagi masyarakat. Hal itu dikarenakan pelantikan itu sebagian besar hanya bersipat rotasi antar kepala OPD, tanpa ada target capaian yang dituangkan dalam fakta integritas antara Gubernur dan Kepala OPD yang dilantik.
” Terus terang jika melihat person – person yang dilantik kemarin, tak menjanjikan apa – apa, baik karena yang dilantik muka lama, yang kerjanya ngak terlalu baik, juga tak afa ada target kerja yang harus dilakukan oleh pejabat yang dilantik, fakta integritas kinerja ngak dilakukan Gubernur, atau memang Gubernur sendiri tak faham apa yang ingin ia sasar dari OPD yang dilantik, ” ungkap Noviardi Ferzi saat diskusi di Kenara Cafe (21/6) malam lalu dengan mahasiswa ilmu politik dari berbagai kampus.
Selanjutnya pengamat yang dikenal kritis ini mencontohkan Kepala Dinas Perhubungan yang dirotasi dari Ismed Wijaya ke John Eka Powa. Seharusnya pejabat baru dikasih target yang jelas sampai kapan jalan khusus batubara bisa terbangun. Jika tak mampu ada sanksi dan jika berhasil ada reward, tapi sayang Gubernur lagi – lagi tak memberi target ini secara jelas kepada kepala dinas baru.
” Soal Kadis Perhubungan yang sekarang dijabat bang John Eka Powa, saya pikir harus ditegaskan targetnya soal jalan khusus angkutan batubara, bagaimana ketegasannya mengurai kemacetan jalan, jangan kadis dilantik tanpa target dari Gubernur, ” ungkapnya.
Dalam hal ini Noviardi juga mengatakan permasalahan di Jambi bisa diperbaiki jika Gubernur Jambi mau mengikuti saran dengan melakukan perombakan birokrasi.
“ Soal birokarsi, khususnya seleksi terbuka, saya pikir Gubernur belum mendapatkan orang-orang baik, gimana anggaran pembangunan hasilnya berkualitas, dengan outcome yang diharapkan. Kalau bisa dilakukan, kualitas pembangunannya pasti akan bagus, seperti DKI Jakarta dan Yogyakarta sudah melakukan itu.” imbuhnya.
Terakhir Noviardi mengatakan mandat utama Gubernur didasari niat agar kehidupan masyarakat lebih baik terutama kesejahteraan yang berubah. Dikatakan, masih banyak warga miskin, pengangguran tinggi, infrastruktur prihatin, gedung sekolah buruk, dan masih tingginya tingkat PMKS.
“Tetapi kita tidak mau menyalahkan dan pesimis. Kita dorong lebih baik dengan reformasi birokrasi. Di sini, birokrat harus membangun, melayani, dan mencintai masyarakat. Jambi harus diasuh oleh orang yang mau berkerja baik, bukan bekerja untuk kekakayaan kelompoknya. ” tandasnya.
Discussion about this post