Haluannews Ekonomi – Chief Retail Officer Syailendra Capital, Victor Teja, memperkirakan peluang penurunan suku bunga acuan The Fed pada rapat FOMC September 2025 mencapai angka fantastis: 90%! Besaran penurunannya diperkirakan 25 basis poin (bps). Keyakinan ini didorong oleh data makro ekonomi AS yang lesu, termasuk peningkatan angka pengangguran.

Related Post
Victor menilai, agar efektif mendorong perekonomian, Fed Funds Rate (FFR) membutuhkan penurunan setidaknya 100 bps. Ia memproyeksikan penurunan tersebut akan terjadi di akhir 2025 atau berlanjut hingga 2026. Sementara itu, bagi Bank Indonesia (BI), ruang penurunan BI Rate masih terbuka lebar. Proyeksi menunjukkan potensi penurunan hingga dua kali di akhir 2025 dan dua kali lagi di 2026.

Analisis mendalam terhadap arah kebijakan suku bunga ini dan dampaknya terhadap pasar keuangan Indonesia dapat disimak dalam wawancara eksklusif Shinta Zahara dengan Victor Teja di program Power Lunch, Haluannews.id (Senin, 15/09/2025). Wawancara tersebut mengungkap implikasi strategis dari pergerakan suku bunga ini bagi investor dan ekonomi nasional. Perubahan kebijakan moneter ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai arah pergerakan pasar keuangan Indonesia di masa mendatang. Para pelaku pasar wajib menyimak perkembangan ini dengan seksama.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar