Haluannews Ekonomi – Industri reasuransi di Indonesia tengah menghadapi tantangan pertumbuhan yang melambat. Direktur Utama Reasuransi Maipark Indonesia (Maipark), Kocu Andre Hutagalung, mengungkapkan bahwa pendapatan industri hanya tumbuh di bawah 6% pada semester pertama 2025. Perlambatan ini dipicu oleh kontraksi signifikan pada sektor asuransi kendaraan bermotor, jauh di bawah kinerja yang dicatatkan pada tahun 2024.

Related Post
Kondisi ini menyoroti sejumlah isu krusial yang dihadapi industri asuransi secara keseluruhan, termasuk pertumbuhan industri yang stagnan, potensi besar yang belum tergali di sektor asuransi kesehatan, peran penting lembaga penjamin polis, serta tingkat profitabilitas yang masih rendah. Upaya revitalisasi industri asuransi, khususnya pada sektor kendaraan bermotor dan harta benda, menjadi krusial untuk mendongkrak pertumbuhan.

Di tengah upaya pemerintah untuk memacu pertumbuhan ekonomi melalui pemberian stimulus pada tahun 2025, muncul pertanyaan besar: bagaimana industri asuransi dapat memanfaatkan momentum ini untuk kembali menggeliat? Apakah stimulus ekonomi yang digelontorkan pemerintahan Prabowo akan menjadi angin segar bagi bisnis reasuransi?
Kocu Andre Hutagalung dalam dialognya di Haluannews.id, menekankan pentingnya inovasi produk dan peningkatan layanan untuk menarik minat masyarakat terhadap asuransi. Selain itu, sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan regulator menjadi kunci untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan industri asuransi.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar