Haluannews Ekonomi – Sektor Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) menunjukkan sinyal optimisme di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Harapan ini didorong oleh berbagai kebijakan yang dianggap pro-perumahan, termasuk pembentukan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Related Post
Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN), Nixon L.P. Napitupulu, menyambut baik langkah pemerintah meningkatkan kuota KPR subsidi dari 200 ribu menjadi 350 ribu unit. Insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPNDTP) juga dipandang sebagai angin segar bagi perbankan dan pengembang properti.

Selain itu, injeksi likuiditas sebesar Rp 200 triliun ke sektor perbankan diharapkan dapat melonggarkan likuiditas pasar dan menurunkan suku bunga. Kondisi ini berpotensi memicu ekspansi kredit, termasuk KPR, sehingga membantu mengatasi masalah backlog perumahan yang mencapai 9,9 juta unit dan meningkatkan kualitas perumahan secara nasional.
Namun, tantangan tetap ada. Nixon menekankan pentingnya menjaga momentum positif ini dan memastikan kebijakan yang ada benar-benar efektif menyasar kebutuhan masyarakat. Koordinasi yang baik antara pemerintah, perbankan, dan pengembang menjadi kunci keberhasilan sektor perumahan di era Prabowo-Gibran.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar