Haluannews Ekonomi – Para korban investasi bodong EDCCASH mencurahkan kepiluannya dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi III DPR RI, Senin (17/3/2025). Mereka merasa kasusnya diabaikan, seakan menjadi perkara "receh" yang tak dilirik aparat penegak hukum. "Apa mungkin bagi Kejaksaan atau Kepolisian, kasus ini dianggap sepele sehingga kami diabaikan?" tanya perwakilan korban dengan nada getir.
Related Post
Perjuangan mereka untuk mendapatkan keadilan sungguh berat. Upaya meminta bantuan Wakil Komisi Kejaksaan RI, Babul Choir, untuk memfasilitasi pertemuan dengan pihak berwenang pun belum membuahkan hasil. "Saya sudah berkali-kali ingin bertemu Kejaksaan. Kami sudah menghubungi Pak Babul Choir, beliau sudah mencoba menghubungi Jampidum dan pihak terkait, tapi tak ada yang mau hadir," ungkap perwakilan korban.
Bahkan, setelah berhasil dihubungkan dengan Kajari Bekasi, pernyataan Kajari tersebut justru menambah derita para korban. "Pernyataan Ibu Kajari Bekasi saat itu, melalui sambungan telepon Pak Babul, sangat menyedihkan bagi kami," tambahnya.
Dalam RDPU tersebut, perwakilan korban hendak menyerahkan bukti rekaman yang menunjukkan pengabaian kasus mereka. Namun, karena keterbatasan waktu, penyerahan bukti tersebut ditunda dan diminta diputar di luar forum. Kejadian ini semakin memperkuat dugaan para korban bahwa kasus mereka tidak ditangani secara serius. Nasib para korban investasi bodong ini pun menjadi sorotan tajam, mengungkap betapa sulitnya mendapatkan keadilan di tengah sistem hukum yang seharusnya melindungi mereka.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar