Haluannews Ekonomi – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) pada Rabu (16/04/2025) menghasilkan gebrakan di jajaran direksi dan komisaris. Perombakan besar-besaran ini dilakukan menyusul kasus korupsi yang menjerat mantan Direktur Utama, Yuddy Renaldy, terkait dugaan kerugian negara mencapai Rp 222 miliar. Posisi Direktur Utama kini resmi dipegang oleh Yusuf Saadudin, sebelumnya menjabat sebagai Plt.

Related Post
Perubahan paling mengejutkan terjadi di Dewan Komisaris. Nama Mardigu Wowiek Prasantyo, atau yang dikenal sebagai "Bossman Sontoloyo", ditunjuk sebagai Komisaris Utama Independen. Pengusaha dengan portofolio 32 perusahaan di berbagai sektor, termasuk migas melalui PT Titis Sampurna, ini menambah daya tarik jajaran komisaris BJB. Kehadirannya diprediksi akan membawa angin segar bagi strategi bisnis bank daerah tersebut.

Tidak kalah mengejutkan, presenter kondang Helmy Yahya juga bergabung sebagai Komisaris Independen. Kedua figur publik ini diyakini akan memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan BJB ke depannya.
Susunan dewan komisaris dan direksi yang baru ini akan efektif setelah mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui proses Fit and Proper Test. Langkah strategis ini diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan publik dan memperkuat kinerja BJB pasca-kasus korupsi yang sempat mengguncang. Perubahan ini menandai babak baru bagi BJB dalam upaya pembenahan dan peningkatan tata kelola perusahaan yang lebih baik.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar