Kejatuhan Sang Raja Ritel: Kisah Matahari Department Store dan Keluarga Riady

Kejatuhan Sang Raja Ritel: Kisah Matahari Department Store dan Keluarga Riady

Haluannews Ekonomi – Bisnis ritel Indonesia sedang mengalami guncangan. Matahari Department Store, yang pernah berjaya, kini menampakkan tanda-tanda pelemahan. Penutupan 13 gerai berkinerja buruk sepanjang 2024 menjadi bukti nyata penurunan performa. Meskipun laporan keuangan 2024 menunjukkan laba Rp 827,7 miliar, meningkat 22,54% secara tahunan (yoy), penjualan justru mengalami penurunan 1,95% yoy menjadi Rp 12,30 triliun. Semua lini penjualan, baik ritel gerai maupun konsinyasi, mengalami penurunan. Meskipun beban penjualan dan beban pokok pendapatan berhasil ditekan, pertumbuhan laba tak mampu menutupi penurunan pendapatan yang signifikan.

COLLABMEDIANET

Perjalanan Matahari, yang berawal dari toko baju kecil bernama Micky Mouse di Pasar Baru pada 1960, merupakan kisah inspiratif yang kemudian berujung pada akuisisi oleh Lippo Group. Hari Darmawan, pendiri Matahari, awalnya terinspirasi oleh toko De Zion yang ramai dikunjungi kalangan atas. Setelah mengakuisisi De Zion dan mengganti namanya menjadi Matahari, ia meniru strategi Sogo Department Store Jepang, menawarkan beragam produk dengan harga kompetitif. Strategi ini membuahkan hasil, Matahari berkembang pesat dan menjadi raja ritel Indonesia, bahkan melantai di bursa saham pada 1989.

Kejatuhan Sang Raja Ritel: Kisah Matahari Department Store dan Keluarga Riady
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Ambisi Hari Darmawan untuk memiliki 1.000 gerai Matahari membawanya pada perjanjian pinjaman dengan James Riady dari Lippo Group senilai Rp 1,6 triliun. Namun, kehadiran WalMart, yang didirikan bersebelahan dengan gerai Matahari, menciptakan persaingan sengit. Ironisnya, di tengah persaingan tersebut, James Riady kemudian mengakuisisi Matahari pada 1996, mengakhiri era kejayaan Hari Darmawan sebagai raja ritel Indonesia. Akuisisi ini menimbulkan spekulasi, mengingat Matahari saat itu masih sangat sukses. Sejak saat itu, nama Hari Darmawan perlahan meredup, sementara Matahari berada di bawah naungan Lippo Group.

Editor: Rohman

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar