Haluannews Ekonomi – PT Merry Riana Edukasi, perusahaan milik motivator terkenal Merry Riana, bersiap melangkah ke Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan rencana penawaran umum perdana saham (IPO). Holding company yang menaungi lembaga kursus dan pelatihan ini mengincar dana segar hingga Rp 39,99 miliar.

Related Post
Dalam prospektusnya, Merry Riana Edukasi menawarkan maksimal 266.660.000 saham atau 25% dari total modal ditempatkan. Harga penawaran saham dipatok antara Rp 110 hingga Rp 150 per saham. Kode saham yang akan digunakan adalah MERI, dengan PT Lotus Andalan Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan untuk pengembangan bisnis anak perusahaan, yakni PT Merry Riana Edukasi Delapan dan PT Merry Riana Akademi Tujuh. Sebesar 65% akan disalurkan ke PT Merry Riana Edukasi Delapan, meliputi biaya sewa Learning Centre (9%), marketing online (30%), pengembangan SDM (41%), perlengkapan pengajaran (9%), dan biaya operasional kantor (11%). Sementara itu, 35% akan dialokasikan ke PT Merry Riana Akademi Tujuh, yang sebagian besar (66%) digunakan untuk penyelenggaraan acara seperti Life Camp, Leadership Camp, dan Billionaire Camp, serta biaya marketing online (30%) dan perlengkapan pengajaran (4%).
Menariknya, perusahaan juga merencanakan Program ESA (employment stock allocation) dengan mengalokasikan maksimal 5% dari saham yang ditawarkan untuk pemberian penghargaan kepada karyawan.
Saat prospektus diterbitkan, komposisi pemegang saham terdiri dari PT Merry Riana Indonesia (74,99%), PT Tancorp Investama Mulia (25,00%), dan Alva Christopher Tjenderasa (0,01%). PT Tancorp Investama Mulia, bagian dari grup usaha konglomerat Hermanto Tanoko, bergabung sebagai pemegang saham pada tahun 2024. Alva Christopher Tjenderasa sendiri merupakan suami Merry Riana.
Rencana IPO ini tentu menarik perhatian pasar, mengingat nama besar Merry Riana dan keterlibatan Hermanto Tanoko. Keberhasilan IPO ini akan menjadi tolok ukur bagi perusahaan-perusahaan di sektor pendidikan yang ingin go public.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar