Haluannews Ekonomi – PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) memastikan rencana penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan terjadi pada 2026. Hal ini disampaikan Direktur Utama Inalum, Ilhamsyah Mahendra, dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI. Saat ini, Inalum tengah fokus mempersiapkan berbagai aspek krusial IPO, termasuk valuasi dan assessment perusahaan.

Related Post
Sebelumnya, Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, mengungkapkan bahwa rencana unlocking value Inalum, yang salah satu opsinya adalah IPO, tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) periode 2026-2027. Namun, Dilo menekankan pentingnya pembenahan equity story Inalum terlebih dahulu. Menurutnya, Inalum saat ini masih perlu meningkatkan daya tarik investasinya. Dengan kapasitas produksi hanya 250 ribu ton dan pabrik manufaktur di Kuala Tanjung, equity story Inalum dinilai belum cukup kuat untuk menarik investor.

Strategi peningkatan equity story Inalum meliputi perbaikan lini usaha PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), perusahaan patungan Inalum dan PT Aneka Tambang (ANTM). Kejelasan kapasitas dan rencana pembangunan smelter tahap kedua BAI menjadi kunci. Dilo menegaskan, IPO baru akan dilakukan setelah equity story Inalum terbangun dengan kuat, memastikan nilai jual yang optimal sebelum masuk bursa. IPO Inalum bukan sekadar pencatatan saham, melainkan strategi untuk merealisasikan nilai perusahaan secara maksimal.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar