Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka dengan kenaikan tipis 0,03% atau 1,93 poin ke level 7.232,68 pada perdagangan Rabu (11/6/2025). Namun, euforia tersebut tak bertahan lama. Hanya dalam satu menit, IHSG ambles ke zona merah, melemah hingga 0,38%. Nilai transaksi pagi hari mencapai Rp 358 miliar dengan volume 584 juta saham diperdagangkan dalam 35.264 transaksi. Kapitalisasi pasar pun terdongkrak menjadi Rp 12.655 triliun.

Related Post
Beberapa sentimen global dan domestik menjadi sorotan. Ketegangan di Timur Tengah kembali memanas setelah serangan udara di pelabuhan Hodeida, Yaman, yang diklaim dilakukan Israel. Meskipun belum ada konfirmasi resmi dari Israel, serangan ini telah memicu kekhawatiran global. Hal ini diperparah dengan peringatan evakuasi yang dikeluarkan Israel sebelumnya, menuduh kelompok Houthi menggunakan pelabuhan tersebut untuk aktivitas terorisme.

Di sisi domestik, cadangan devisa Indonesia tetap stabil di angka US$152,5 miliar pada Mei 2025, setara dengan 6,4 bulan impor. Bank Indonesia (BI) menilai cadangan devisa tersebut cukup untuk menjaga stabilitas makroekonomi. Negosiasi tarif dengan Amerika Serikat (AS) juga berjalan lancar, menghindari putaran kedua negosiasi yang direncanakan. Indonesia telah memenuhi permintaan pemerintahan Trump, sehingga rencana peningkatan impor produk energi dan pertanian dari AS pun terlaksana.
Namun, ancaman inflasi AS kembali muncul. Data Indeks Harga Konsumen (IHK) Mei 2025 diperkirakan naik menjadi 2,5% yoy, lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Kenaikan ini berpotensi memperlambat langkah The Fed dalam menaikkan suku bunga.
Data penjualan mobil Mei 2025 juga dinantikan. Penjualan wholesales April 2025 anjlok 27,8% menjadi 51.205 unit, terutama dipengaruhi oleh libur Lebaran. Penjualan retail juga turun 3,2% yoy.
Bank Dunia turut memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,3% pada 2025, yang terendah sejak 2008. Ketidakpastian perdagangan menjadi faktor utama pemangkasan tersebut. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pun diturunkan menjadi 4,7% untuk 2025 dan 4,8% untuk 2026.
Pergerakan IHSG hari ini mencerminkan kompleksitas sentimen global dan domestik yang saling berinteraksi. Investor tampaknya masih mencermati perkembangan situasi terkini sebelum mengambil keputusan investasi lebih lanjut.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar