Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berpesta di awal perdagangan Kamis (8/5/2025). IHSG melesat 19,76 poin atau 0,29% ke level 6.945,98. Tren positif ini semakin mendekatkan IHSG ke level psikologis 7.000. Pada sesi pertama, sebanyak 188 saham menghijau, 55 saham melemah, dan 288 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 230 miliar dengan volume 411 juta saham diperdagangkan.
Related Post
Reli IHSG ini telah berlangsung selama sembilan hari perdagangan beruntun, dan dalam 19 hari terakhir hanya dua kali ditutup di zona merah. Kenaikan fantastis mencapai 17% tercatat sejak akhir perdagangan Rabu, 9 April 2025. Sepanjang April 2025, IHSG menorehkan kenaikan 3,93%, ditutup di level 6.766,8 pada Rabu (30/4/2025). Menariknya, secara historis, IHSG cenderung melemah di bulan Mei selama 10 tahun terakhir, kecuali pada 2015 dan 2020.
Sentimen global, khususnya keputusan suku bunga The Fed, turut mempengaruhi pergerakan IHSG. The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25-4,50%, untuk ketiga kalinya setelah terakhir kali menurunkan suku bunga pada Desember 2024. Keputusan ini mencerminkan sikap hati-hati The Fed terhadap risiko pengangguran dan inflasi yang meningkat akibat ketidakpastian kebijakan tarif impor Presiden AS Donald Trump. Jerome Powell, Ketua The Fed, menekankan pertumbuhan ekonomi AS yang solid dan pasar tenaga kerja yang kuat, namun tetap waspada terhadap risiko inflasi dan pengangguran.
Pertemuan The Fed berikutnya dijadwalkan Juni 2025. Investor akan mencermati setiap perubahan kebijakan moneter, terutama jika data ekonomi menunjukkan perlambatan atau jika ketegangan perdagangan AS-China meningkat. Fluktuasi harga komoditas juga menjadi faktor penggerak pasar domestik.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar