IHSG Meroket 16%! Rahasia di Balik Lonjakan Fantastis

IHSG Meroket 16%! Rahasia di Balik Lonjakan Fantastis

Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menorehkan prestasi gemilang. Pada penutupan perdagangan sesi pertama Rabu (7/5/2025), IHSG melesat 50,77 poin atau 0,74% ke level 6.948,97, semakin mendekati level psikologis 7.000. Transaksi perdagangan sesi pertama mencapai Rp 9,27 triliun dengan volume 15,78 miliar saham dalam 851.968 kali transaksi. Dari 310 saham yang menguat, sektor infrastruktur dan bahan baku menjadi bintang utama, sementara sektor properti mengalami koreksi tipis.

COLLABMEDIANET

Emiten tambang menjadi motor penggerak utama, didominasi oleh BREN yang menyumbang 11,42 poin indeks. Amman Mineral Internasional (AMMN) dan Aneka Tambang (ANTM) juga berkontribusi signifikan, masing-masing 7,91 poin dan 4,30 poin. Holding tambang batu bara Grup Sinar Mas (DSSA) dan DCI Indonesia (DCII) turut andil besar dalam penguatan IHSG.

IHSG Meroket 16%! Rahasia di Balik Lonjakan Fantastis
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Reli IHSG ini telah berlangsung selama delapan hari perdagangan beruntun, dengan hanya dua kali koreksi minor dalam 18 hari terakhir. Sejak akhir perdagangan Rabu, 9 April 2025, IHSG telah melesat hingga 16%! Kenaikan ini cukup mencolok mengingat sepanjang April 2025, IHSG hanya naik 3,93%, ditutup di level 6.766,8 pada 30 April 2025. Fenomena ini cukup menarik, mengingat secara historis, IHSG cenderung melemah di bulan Mei, kecuali pada tahun 2015 dan 2020.

Pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi oleh sentimen global, khususnya keputusan Federal Open Meeting Committee (FOMC) The Fed yang akan diumumkan. Potensi penurunan suku bunga The Fed berpotensi menarik investasi global ke negara berkembang, termasuk Indonesia, namun juga menyimpan risiko arus modal keluar jika ketidakpastian ekonomi meningkat. Fluktuasi harga komoditas, terutama emas dan batu bara, juga berperan penting.

Harga emas yang sempat melonjak 2,91% ke US$ 3.430,83 per troy ons, memberikan sentimen positif bagi emiten emas. Meskipun mengalami koreksi pada Rabu pagi, lonjakan harga emas sebelumnya memberikan dampak positif. Kabar baik juga datang dari sektor batu bara, yang menguat 2,5% ke US$ 104,9 per ton, mencatatkan harga tertinggi sejak Maret 2025. Kenaikan ini menguntungkan emiten batu bara seperti PTBA, BYAN, ITMG, dan BUMI. Keputusan FOMC The Fed yang diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25-4,50% juga akan mempengaruhi pergerakan pasar.

Editor: Rohman

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar