Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka lesu pada Selasa (25/2/2025), mengalami penurunan tipis 0,07% setelah sempat menguat sebentar. Pergerakan IHSG ini mencerminkan sentimen negatif yang masih membayangi pasar, sejalan dengan pelemahan bursa Asia-Pasifik dan Wall Street. Nilai transaksi awal mencapai Rp 496,42 miliar dengan volume 581,09 juta saham diperdagangkan.

Related Post
Di Asia, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,87%, Nikkei 225 Jepang ambles 1,34%, Kospi Korea Selatan melemah 0,5%, dan Kosdaq turun 0,44%. Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong juga tertekan, mengalami penurunan 2,2%. Di Amerika Serikat, S&P 500 merosot 0,5% ke level 5.983,25, Nasdaq Composite anjlok 1,21% ke 19.286,92, sementara Dow Jones Industrial Average mencatat kenaikan tipis 0,08% ke 43.461,21.

Beberapa sentimen domestik turut mempengaruhi pergerakan IHSG. Peluncuran Daya Anagata Nusantara (Danantara), sovereign wealth fund (SWF) baru dengan AUM proyeksi lebih dari US$ 900 miliar, menimbulkan kekhawatiran di pasar. Kehadiran Danantara, yang mengelola beberapa BUMN publik, masih menimbulkan ketidakpastian bagi investor terkait strategi pengelolaannya. Selain itu, peluncuran bullion bank pertama di Indonesia juga menjadi sorotan, meskipun diharapkan dapat meningkatkan efisiensi perdagangan emas domestik.
Dari luar negeri, ancaman tarif impor besar-besaran dari Presiden Donald Trump terhadap Kanada dan Meksiko menambah tekanan. Trump menegaskan akan melanjutkan tarif tersebut setelah penundaan sebulan berakhir, menambah ketidakpastian di pasar global. Pernyataan Trump ini menambah kekhawatiran pelaku pasar terhadap potensi gejolak perdagangan internasional.
Investor perlu mencermati perkembangan sentimen domestik dan global ini untuk mengantisipasi pergerakan IHSG selanjutnya. Kejelasan strategi Danantara dan dampak kebijakan tarif Trump akan menjadi faktor kunci yang menentukan arah pasar.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar