Haluannews Ekonomi – Serangan militer besar-besaran Israel ke sejumlah instalasi strategis di Iran, termasuk fasilitas nuklir dan pabrik rudal, telah mengguncang pasar keuangan global. Hal ini terlihat dari reaksi bursa Asia dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang langsung ambles ke zona merah pada Jumat (13/6/2025). Ketegangan geopolitik yang meningkat secara signifikan ini memicu gelombang kepanikan di kalangan investor.

Related Post
Berbagai laporan menyebutkan bahwa serangan udara Israel tersebut telah menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih luas di Timur Tengah. Situasi ini dinilai berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi global, khususnya pada sektor energi dan komoditas. Investor asing cenderung melakukan aksi jual besar-besaran (sell off) sebagai bentuk antisipasi terhadap dampak negatif dari konflik tersebut.

Dampaknya, IHSG mengalami penurunan yang cukup signifikan, mengikuti tren negatif yang terjadi di bursa-bursa Asia lainnya. Para analis pasar memprediksi bahwa ketidakpastian geopolitik ini akan terus menekan pergerakan IHSG dalam beberapa waktu ke depan. Kondisi ini juga diperparah oleh sentimen negatif global yang telah berlangsung sebelumnya.
Para pelaku pasar kini tengah mencermati perkembangan situasi di Timur Tengah secara seksama. Pergerakan harga komoditas, terutama minyak mentah, menjadi salah satu indikator utama yang akan mempengaruhi kinerja IHSG. Kenaikan harga minyak mentah akibat konflik berpotensi meningkatkan inflasi dan menekan pertumbuhan ekonomi global.
Haluannews.id telah mengkonfirmasi informasi ini melalui tayangan Breaking News yang melaporkan secara langsung dampak serangan Israel ke Iran terhadap pasar saham Asia dan IHSG. Situasi ini membutuhkan kewaspadaan ekstra dari para investor dan pemerintah untuk mengantisipasi dampak lanjutannya terhadap perekonomian nasional.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar