IHSG Cetak Rekor! Konglomerat Ditinggal, Blue Chip Jadi Primadona?

IHSG Cetak Rekor! Konglomerat Ditinggal, Blue Chip Jadi Primadona?

Haluannews Ekonomi – Pasar saham Indonesia menunjukkan performa impresif, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor tertinggi baru pada perdagangan intraday hari ini, Jumat (24/10/2025). IHSG sempat menyentuh level 8.351,06 sebelum akhirnya ditutup pada sesi pertama dengan kenaikan 0,46% atau 38,22 poin ke level 8.312,57.

COLLABMEDIANET

Kenaikan IHSG yang signifikan ini, mencapai 17,05% sejak awal tahun dan 32,57% dalam enam bulan terakhir, menarik perhatian para analis. Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengungkapkan adanya pergeseran preferensi investor dari saham-saham emiten konglomerat ke saham-saham blue chip yang memiliki fundamental kuat.

IHSG Cetak Rekor! Konglomerat Ditinggal, Blue Chip Jadi Primadona?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

"Saat ini memang terjadi shifting dari saham-saham konglomerat ke saham-saham blue chip," ujar Nafan. Ia juga memprediksi tren positif ini akan berlanjut hingga Februari 2026, membuka peluang window dressing di akhir tahun 2025 dan January effect di awal tahun 2026.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menambahkan bahwa sentimen positif dari kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan, serta stimulus pemerintah yang berpotensi menguntungkan sektor consumer goods, turut mendorong kenaikan IHSG. Kinerja keuangan Unilever yang solid juga menjadi faktor pendukung.

Selain itu, harapan investor terhadap pertemuan antara Xi Jinping dan Donald Trump juga memberikan sentimen positif dari eksternal. Meskipun sulit dipastikan apakah investor akan kembali ke saham-saham konglomerat yang cenderung spekulatif, sentimen pasar secara umum tetap optimis.

Pada perdagangan hari ini, saham-saham blue chip dan emiten milik konglomerat masih menjadi penggerak utama indeks. Tercatat 310 saham mengalami kenaikan, 222 terkoreksi, dan 158 stagnan, dengan total transaksi mencapai Rp5,67 triliun melibatkan 7,74 miliar saham. Astra International (ASII), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan Bank Mandiri (BMRI) menjadi kontributor utama kenaikan IHSG.

Kembalinya aliran dana asing ke pasar saham juga menjadi faktor penting dalam kenaikan IHSG. Kemarin, asing mencatat net buy sebesar Rp1,08 triliun di seluruh pasar.

Editor: Rohman

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar