Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri sesi I perdagangan hari Selasa (16/9/2025) dengan penurunan 0,28%, atau 21,85 poin, ke level 7.915,27. Pergerakan ini cukup mengejutkan, mengingat IHSG sempat menguat hingga 0,61% di pagi hari sebelum akhirnya berbalik arah sekitar pukul 10.20 WIB. Total nilai transaksi mencapai Rp 9,34 triliun dengan volume 28,98 miliar saham yang diperdagangkan melalui 1,33 juta transaksi. Dari 856 saham yang diperdagangkan, 331 saham menguat, 344 saham melemah, dan sisanya stagnan.
Related Post
Sektor keuangan menjadi biang keladi pelemahan IHSG, mencatatkan koreksi terbesar 1,09%. Saham-saham bank jumbo menjadi sorotan, dengan BBRI (-1,45% atau -9,89 poin indeks), BBCA (-1,56% atau -8,92 poin indeks), dan BMRI (-1,1% atau -4,38 poin indeks) menjadi tiga kontributor utama penurunan indeks.
Meskipun tidak ada sentimen dominan yang jelas pada perdagangan hari ini, pasar tampaknya masih mencermati beberapa faktor kunci. Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) dan pengumuman suku bunga acuan The Fed masih dinantikan. Data utang luar negeri (ULN) Indonesia, peluncuran paket stimulus ekonomi 2025, dan sinyal pelemahan ekonomi China juga turut menjadi perhatian investor.
Di tengah ketidakpastian ini, harapan masih tertuju pada beberapa sentimen positif. Kembalinya investor asing dan stimulus pemerintah berpotensi mendorong penguatan IHSG. Pelemahan indeks dolar AS juga diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap rupiah.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar