Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir negatif pada perdagangan hari ini, Kamis (12/6/2025), dengan penurunan 18,09 poin atau 0,25% ke level 7.204,37. Meskipun ada kabar positif dari kesepakatan perdagangan AS-China, pergerakan IHSG tetap tertekan. Aktivitas perdagangan terbilang ramai dengan nilai transaksi mencapai Rp 13,57 triliun yang melibatkan 29,47 miliar saham dalam 1,42 juta kali transaksi. Dari total saham yang diperdagangkan, 272 saham menguat, 311 saham melemah, dan 223 saham stagnan.

Related Post
Berdasarkan data Haluannews.id, saham TPIA menjadi penekan utama IHSG hari ini, anjlok 3,41% dan menyeret indeks turun 7,89 poin. Emiten konglomerat Prajogo Pangestu ini bukan satu-satunya yang memberikan kontribusi negatif. Sejumlah saham yang memasuki periode cum date dan ex dividen, seperti PGAS (-10,88%, -5,22 poin indeks), INDF (-2,57 poin indeks), dan TLKM (-2,28 poin indeks), juga turut menekan IHSG. Sentimen ex date TLKM yang ditetapkan pada 11 Juni 2025 turut memperparah penurunan.

Di tengah sentimen eksternal yang cukup berpengaruh, rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS dan kesepakatan perdagangan AS-China menjadi sorotan. Inflasi AS pada Mei 2025 tercatat naik 0,1% secara bulanan (month to month), lebih rendah dari ekspektasi, namun naik 2,4% secara tahunan (year on year/yoy), sedikit di atas April. Meskipun inflasi masih di bawah ekspektasi pasar, angka ini tetap menjadi perhatian.
Kabar positif datang dari kesepakatan perdagangan AS-China yang diumumkan Presiden AS Donald Trump. Kesepakatan ini mencakup penyesuaian tarif, penghapusan pembatasan ekspor mineral tanah jarang dari China, dan akses mahasiswa China ke universitas Amerika. Namun, berita baik ini rupanya belum cukup untuk membalikkan tren negatif IHSG. Hal ini menunjukkan bahwa pasar masih mencermati berbagai faktor lain yang mempengaruhi kinerja IHSG.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar