Haluannews Ekonomi – Menteri BUMN, Erick Thohir, memberikan pesan penting kepada manajemen Bank Mandiri (BMRI). Dalam pertemuan langsung dengan jajaran komisaris dan direksi, termasuk Direktur Utama Darmawan Junaidi, Erick menekankan perlunya antisipasi terhadap ketidakpastian ekonomi global. Hal ini disampaikan melalui akun Instagram pribadinya pada Kamis (8/5/2025). Erick mendesak BMRI untuk melakukan stress test secara menyeluruh guna meminimalisir dampak guncangan ekonomi global.

Related Post
Lebih jauh, Erick juga mengingatkan Bank Mandiri, sebagai bank BUMN, untuk senantiasa mengedepankan profesionalitas dan inovasi berkelanjutan. Hal ini krusial untuk menjaga daya saing di tengah persaingan pasar yang semakin terbuka, sejalan dengan UU BUMN yang berlaku. Pesan ini selaras dengan imbauan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sebelumnya telah meminta seluruh perbankan untuk memperkuat manajemen risiko dan rutin melakukan stress test.

OJK sendiri melaporkan pertumbuhan kredit yang mencapai double digit, yakni 10,3% secara tahunan (yoy) hingga Februari 2025, mencapai Rp 7.825 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh kredit investasi (14,62% yoy), diikuti kredit modal kerja (7,66% yoy) dan kredit konsumsi (10,31% yoy). Bank BUMN menjadi penggerak utama penyaluran kredit dengan kenaikan 10,93% yoy. Meskipun demikian, OJK tetap waspada terhadap potensi risiko, terutama terkait eksposur terhadap pelemahan nilai tukar rupiah. Namun, OJK menilai risiko tersebut masih relatif kecil, tercermin dari posisi devisa neto (PDN) bank terhadap valuta asing (valas) yang hanya sebesar 1,55%, jauh di bawah threshold 20%.
Di sisi lain, The Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat kembali menahan suku bunganya di level 4,25-4,50%, mencerminkan sikap hati-hati dalam merespon ketidakpastian global, terutama dampak kebijakan tarif impor Presiden AS Donald Trump. The Fed mengakui adanya peningkatan risiko stabilitas harga dan ketenagakerjaan, sehingga membuat pengambilan keputusan kebijakan moneter menjadi lebih kompleks.
Pernyataan Erick Thohir dan langkah antisipatif OJK serta sikap hati-hati The Fed menjadi sinyal penting bagi sektor perbankan Indonesia untuk tetap waspada dan proaktif dalam menghadapi dinamika ekonomi global yang penuh tantangan.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar