Haluannews Ekonomi – PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) melihat digitalisasi sebagai strategi utama untuk memperluas jangkauan pasar. Direktur Bank Aladin Syariah, Koko Tjatur Rachmadi, menekankan bahwa digitalisasi adalah "galah" yang memungkinkan bank untuk menjangkau wilayah yang lebih luas dan meningkatkan inklusi keuangan syariah.

Related Post
Dengan digitalisasi, Bank Aladin Syariah dapat menekan biaya operasional dan menjangkau nasabah di seluruh 17 ribu pulau di Indonesia secara lebih efisien. Koko optimis bahwa digitalisasi dapat meningkatkan inklusi keuangan syariah, yang saat ini masih stagnan di angka 13% berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 3 Mei 2025.

Bank Aladin Syariah juga aktif menjalin kolaborasi dengan berbagai industri untuk membangun ekosistem halal yang komprehensif. Contohnya, integrasi dengan ekosistem halal food memungkinkan transaksi keuangan yang lebih mudah melalui rekening perbankan syariah. Selain itu, kolaborasi dengan industri fesyen muslim juga menjadi fokus, mengingat potensi pasar yang besar di sektor ini.
Koko meyakini bahwa dengan membangun ekosistem yang kuat, inklusi keuangan syariah dapat tumbuh secara eksponensial. Upaya ini telah membuahkan hasil, dimana Bank Aladin Syariah mencatatkan laba bersih sebesar Rp83,1 miliar pada semester I 2025, berbalik positif dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatat rugi bersih Rp57,6 miliar. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan pendapatan penyaluran dana sebesar 48,8% secara tahunan (yoy), dari Rp255,3 miliar menjadi Rp379,8 miliar. Pendapatan berbasis bagi hasil juga meningkat signifikan, mencapai Rp260,2 miliar atau tumbuh lebih dari dua kali lipat dibandingkan semester I 2024 sebesar Rp120,1 miliar. Pendapatan dari fee dan komisi pun naik tajam dari Rp49,4 miliar menjadi Rp160,8 miliar.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar