Deposito Bank Besar Anjlok! Apa Penyebabnya?

Deposito Bank Besar Anjlok! Apa Penyebabnya?

Haluannews Ekonomi – Penurunan penghimpunan dana deposito di beberapa bank besar Indonesia menjadi sorotan. Fenomena ini terjadi di tengah melambatnya pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) industri perbankan secara keseluruhan. Data Haluannews.id menunjukkan pertumbuhan DPK hanya mencapai 4,55% secara tahunan (yoy) hingga April 2025, menurun dari angka 4,75% yoy pada bulan sebelumnya. Pertumbuhan kredit pun ikut melambat, berada di angka 8,88% yoy pada April 2025, turun dari 9,16% yoy di bulan sebelumnya.

COLLABMEDIANET

Beberapa bank besar mengalami penurunan deposito. BNI mencatatkan deposito Rp227,50 triliun pada April 2025, turun 0,80% yoy dari Rp229,34 triliun di periode yang sama tahun lalu. BRI menunjukan penurunan yang lebih signifikan, dengan deposito Rp492,47 triliun pada April 2025, atau turun 6,25% yoy. BCA juga mengalami penurunan deposito menjadi Rp194,63 triliun pada Mei 2025, mengalami penurunan 2,19% yoy. Hanya Bank Mandiri yang menunjukan peningkatan, dengan deposito mencapai Rp314,5 triliun pada Mei 2025, naik 20,28% yoy. Hal ini, menurut analis, disebabkan oleh fokus Bank Mandiri pada wholesales banking.

Deposito Bank Besar Anjlok! Apa Penyebabnya?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Trioksa Siahaan, Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), menjelaskan penurunan deposito di bank-bank besar tersebut didorong oleh penurunan deposito nasabah ritel. Hal ini, menurutnya, disebabkan oleh daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih. Sementara itu, Moch. Amin Nurdin, pengamat perbankan, menambahkan bahwa kondisi ekonomi yang belum membaik mendorong deposan perorangan menarik dananya untuk memenuhi kebutuhan hidup, atau mencari imbal hasil yang lebih tinggi di instrumen investasi lain seperti reksa dana dan obligasi.

Rendahnya suku bunga deposito, yang masih berada di kisaran 3%-4%, juga menjadi faktor penyebab. Hal ini sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia yang masih mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50%. Data Bank Indonesia menunjukkan DPK per Mei 2025 naik 3,9% yoy menjadi Rp 8.756,5 triliun, didorong oleh peningkatan simpanan korporasi. Namun, simpanan berjangka (deposito) milik nasabah perorangan justru turun 2,4% yoy.

Editor: Rohman

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar