Haluannews Ekonomi – Kabar mundurnya Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, dari jabatannya sebagai penasihat Badan Pengelola Indonesia Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) telah ditepis. Melalui keterangan resmi bersama Danantara, miliarder yang masuk daftar orang terkaya dunia versi Forbes ini menegaskan komitmennya. Dalio memastikan tetap berperan sebagai penasihat informal, baik bagi institusi Danantara maupun Presiden RI Prabowo Subianto.

Related Post
Selama lebih dari setahun, Danantara telah merasakan manfaat dari masukan dan bimbingan strategis Dalio. Pengalaman panjangnya di dunia keuangan dan investasi global, termasuk interaksi dengan berbagai sovereign wealth fund (SWF) di berbagai negara, dinilai sangat berharga bagi Danantara sebagai pengelola investasi negara untuk sektor-sektor strategis jangka panjang.

"Saya tetap menjadi pendukung setia misi Danantara Indonesia," tegas Dalio dalam keterangan resminya. Ia menekankan bahwa keterlibatannya sebagai penasihat bersifat sukarela dan tanpa bayaran. CEO Danantara, Rosan P. Roeslani, juga membantah kabar tersebut saat ditemui di Kompleks Istana Negara. Ia bahkan menyebut baru saja melakukan pertemuan virtual dengan tim Dalio.
Penunjukan Dalio sebagai penasihat Danantara dilakukan pada 24 Maret 2025, bersamaan dengan pengumuman struktur pengurus Danantara. Presiden Prabowo Subianto sendiri yang mengusung Dalio, mengingat reputasinya di dunia keuangan global. Dengan kekayaan bersih sekitar US$ 14 miliar (Rp 228 triliun) dan peringkat 171 orang terkaya dunia, Dalio menjadi aset berharga bagi Danantara dalam upaya transformasi dan pengelolaan investasi strategis negara. Kehadirannya sebagai penasihat informal diharapkan tetap memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan Danantara ke depannya.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar