Haluannews Ekonomi – Jelang proses pemisahan atau spin off unit usaha syariah (UUS), PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) mengalami perombakan di jajaran direksi dan dewan pengawas. Haluannews.id mengutip keterbukaan informasi, sejumlah petinggi bank tersebut telah mengajukan surat pengunduran diri.

Related Post
Direktur CIMB Niaga, Fransiska Oei, dalam keterbukaan informasi yang dikutip Kamis (26/6/2025), menyatakan bahwa pengunduran diri M. Quraish Shihab (Ketua DPS BNGA), Fathurrahman Djamil dan Yulizar Djamaluddin Sanrego (Anggota DPS), serta Pandji P. Djajanegara (Direktur Perseroan yang membawahi Perbankan Syariah) disebabkan oleh proses pemisahan UUS untuk mendirikan PT Bank CIMB Niaga Syariah. Pengunduran diri ini akan efektif setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) CIMB Niaga pada 26 Juni 2025 menyetujui langkah tersebut.

Target spin off UUS CIMB Niaga sendiri dibidik rampung pada Mei 2026. Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, menjelaskan bahwa CIMB Niaga Syariah akan menjadi anak usaha CIMB Niaga, dan keduanya akan membentuk kelompok usaha bank (KUB) untuk memenuhi ketentuan modal minimum Rp1 triliun. Lani juga menyatakan terbuka terhadap akuisisi bank syariah lain untuk memperkuat KUB tersebut. Ia menambahkan, CIMB Niaga Syariah akan fokus pada segmen ritel dan UKM.
Dalam proses spin off ini, CIMB Niaga menggandeng PT Commerce Kapital sebagai mitra strategis. CIMB Niaga akan menjadi pemegang saham mayoritas CIMB Niaga Syariah (sekitar 99,999975%), sementara Commerce Kapital memegang sekitar 0,000025% saham. Commerce Kapital sendiri juga memiliki saham di CIMB Niaga (sekitar 1,02%) dan CIMB Niaga Sekuritas (2,68%).
Kinerja UUS CIMB Niaga sendiri tercatat positif dalam periode 2017-2024, dengan pertumbuhan tahunan (CAGR) aset 16,2%, pembiayaan 20,1%, dan DPK 15,5%. Porsi aset UUS terhadap total aset CIMB Niaga meningkat dari 8,9% (2017) menjadi 19,3% (2024). Per akhir Desember 2024, total aset CIMB Niaga Syariah mencapai Rp67,5 triliun. Perombakan di tubuh CIMB Niaga ini menjadi sorotan tajam di pasar keuangan, menandakan babak baru bagi industri perbankan syariah di Indonesia.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar