Haluannews Ekonomi – Langkah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan menjadi 5,50% pada RDG Mei 2025 disambut positif oleh sektor perbankan, termasuk Allo Bank. Direktur Utama PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), Indra Utoyo, melihat penurunan ini sebagai katalis pertumbuhan kredit, baik ritel maupun wholesale. Namun, ia menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap gejolak ekonomi dan kehati-hatian dalam penyaluran kredit.
Related Post
Dalam wawancara eksklusif di program Power Lunch Haluannews.id (Jumat, 13/06/2025), Utoyo memaparkan strategi Allo Bank dalam memanfaatkan momentum penurunan BI Rate. Bank digital ini fokus pada inovasi produk di sisi funding dan lending untuk mendorong pertumbuhan di tengah perubahan lanskap bisnis yang dinamis. Utoyo yakin, strategi ini akan menjadi kunci keberhasilan Allo Bank dalam menghadapi persaingan dan merebut pangsa pasar.
Allo Bank, yang beroperasi di ekosistem digital, menganggap penurunan suku bunga sebagai peluang emas untuk memperluas bisnis. Namun, kebijakan ini juga diiringi dengan tantangan tersendiri, sehingga Allo Bank tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan risiko. Inovasi produk dan strategi yang tepat sasaran menjadi senjata utama Allo Bank untuk tetap kompetitif dan meraih pertumbuhan yang berkelanjutan.
Lebih lanjut, Utoyo menjelaskan detail strategi Allo Bank dalam memanfaatkan penurunan BI Rate dan bagaimana bank digital ini menghadapi tantangan serta peluang di pasar yang semakin kompetitif. Wawancara selengkapnya dapat disaksikan di tayangan Power Lunch Haluannews.id.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar