Haluannews Ekonomi – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana menghapus klasifikasi Kelompok Bank Bermodal Inti (KBMI) I, yang mencakup bank dengan modal inti antara Rp3 triliun hingga Rp6 triliun. Langkah ini membuka peluang bagi bank-bank syariah berukuran kecil untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing mereka di industri perbankan.

Related Post
Inisiatif ini, menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae, bertujuan untuk memperkuat fundamental dan mendorong konsolidasi di antara bank-bank "mini." Meskipun saat ini imbauan tersebut bersifat persuasif dan tidak berlaku bagi Bank Pembangunan Daerah (BPD), setidaknya 34 bank umum nasional termasuk dalam kategori KBMI I.

Beberapa bank umum syariah (BUS) yang saat ini berada dalam kelompok bank mini termasuk PT Bank Mega Syariah (BMS), PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK), PT Bank Nano Syariah, PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. (PNBS), PT Bank KB Bank Syariah, dan PT Bank BCA Syariah.
Industri perbankan syariah saat ini didominasi oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS), dengan aset mencapai Rp417 triliun per kuartal III-2025. OJK sebelumnya telah menyatakan keinginannya untuk mendorong konsolidasi bank syariah guna menciptakan 2 hingga 3 BUS berukuran besar.
Direktur Utama Bank Aladin Syariah, Koko Tjatur Rachmadi, mengungkapkan bahwa perusahaannya berencana untuk naik kelas ke KBMI II dengan meningkatkan modal. "Semua aturan OJK, semua Bank Aladin Syariah taat sama ketentuan OJK dan kalau Bank Aladin Syariah sendiri, rencananya kita KBMI II, jadi nggak ada isu," ujarnya.
Direktur Utama Bank Mega Syariah (BMS), Yuwono Waluyo, menambahkan bahwa semua bank pasti ingin bertumbuh menjadi lebih besar. Pihaknya akan menyiapkan langkah-langkah korporasi untuk mencapai tujuan tersebut.
Sementara itu, Head of Corporate Secretary KB Bank Syariah, Umar Hasni, menyatakan bahwa keputusan untuk naik kelas ke KBMI II merupakan kewenangan dari pemegang saham pengendali (PSP). BCA Syariah mengaku belum menerima imbauan OJK dan belum memiliki rencana aksi korporasi untuk naik kelas ke KBMI II.
Di sisi lain, beberapa unit usaha syariah (UUS) milik bank umum swasta KBMI III tengah bersiap untuk melakukan spin off. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) telah mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah, sementara PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) membidik spin off UUS miliknya rampung di paruh kedua tahun depan, tidak menutup kemungkinan akuisisi. UUS milik PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) menargetkan spin off tahun 2027.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar